Anggota Komisi V DPR DPR RI Sadarestuwati mengingatkan untuk meningkatkan pelayanan dan kehatian-hatian dalam menyambut arus mudik 2022 agar tidak terjadi tragedi seperti Brebes Exit (Brexit) di pintu keluar Tol Brebes pada tahun 2016.

Foto ; Kasus macet Brexit 2016 hingga jatuh korban jiwa

Menurutnya, akhir-akhir ini pasokan bahan bakar minyak, khususnya yang bersubsidi bisa dikatakan agak tersendat. Untuk itu, ia meminta saat ini dipastikan ketersediaannya yang cukup.

“Pemerintah harus berkoordinasi dengan Pertamina. Kemudian jangan sampai juga terjadi kasus Brexit seperti tahun 2016. Tolong dipersiapkan betul. Karena orang kalau sudah di jalan, setengah mati ini kalau sudah macet,” tegas Estu, sapaan akrabnya, Rabu (6/4/2022).



Dalam RDP yang membahas mengenai kesiapan infrastruktur dan transportasi mudik Lebaran tahun 2022 ini, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI tersebut juga mengingatkan pada jajaran Kementerian Perhubungan, agar mempersiapan posko-posko dengan baik sepanjang masa arus mudik dan arus balik.


“Posko-posko juga jangan sekadar ada posko, paling tidak kita bersedekah di hari yang baik, kita persiapkan air minum, atau apapun yang sekiranya bisa membantu bila sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan. Posko tidak hanya di rest area tetapi juga di terminal-terminal, pelabuhan, yang berkaitan dengan tempat berkumpulnya masyarakat yang mudik,” usulnya.


Estu bahkan bersedia untuk ikut turun tangan dan berkolaborasi dalam membantu palayanan mudik tahun ini. “Kemudian juga dipersiapkan tenaga medis. Setiap posko harus ada tenaga medis. Kemudain ambulance. Kalau perlu, kami diminta untuk membantu, kami siap untuk membantu. Bapak Basarnas Insya Allah kita bisa berkolaborasi untuk ini. Saya tahu Basarnas kekurangan SDM, itu bagaimana untuk mengerahkan seluruh potensi SAR yang ada, terutama daerah-derah yang menjadi tujuan wisata,” ungkap Estu.


Sementara untuk Kementerian PUPR, Estu berpesan agar segera memperbaiki jalan-jalan utama yang dilewati pemudik. “Berkaitan dengan pemantapan jalan, kita tidak bisa menutup mata kita, bahwasanya jalan hampir rata-rata hancur. Maka dari itu dari Kementerian PUPR bisa langsung terjun kelapangan dan sekaligus menegur kepala daerah, karena hancur. Dan ini menjadi salah satu sumber kecelakaan yang tidak bisa kita abaikan,” tandasnya(we/sf)