Para operator angkutan darat (bus) diminta untuk senantiasa memastikan aspek keselamatan pada setiap armadanya, mengingat sebentar lagi akan memasuki masa mudik angkutan Lebaran 2022.

Foto ilustrasi

Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi saat menggelar rapat persiapan angkutan Lebaran 2022 sekaligus mengecek kesiapan armada bus bersama dengan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Pimpinan PO di Terminal Pulogebang, Jakarta pada Sabtu (9/4/2022).

Ia pun menyatakan keinginan untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait termasuk Perusahaan Otobus (PO) sebagai operator.

"Mumpung momentumnya sangat baik untuk angkutan bus menjadi primadona (untuk mudik) sejak beberapa tahun lalu, sejalan juga dengan kami di Ditjen Hubdat saat ini sedang melakukan revitalisasi angkutan. Target jangka pendeknya yaitu kesiapan pemerintah dan operator untuk mensuplai kebutuhan bus bagi masyarakat selama Angkutan Lebaran 2022, tapi harus ada jaminan mobil ini menjamin aspek keselamatan. Malu kalau bus yang dipakai masyarakat sampai ada gangguan, terlebih jangan sampai ada korban," kata Dirjen Budi.

Tak lupa, ia pun meminta sejumlah masukan dari PO. "Ada tiga hal yang dapat kita sepakati pada pertemuan hari ini. Yang pertama, kita harus menjamin bahwa bus yang digunakan ini berkeselamatan. Ada peringatan dari KNKT bahwa selama 2 tahun pandemi mungkin banyak kendaraan pariwisata dan AKAP yang tidak digunakan karena mungkin demandnya turun," urainya.

Kedua, yaitu kesiapan pengemudi. Ketiga, kelengkapan dokumen. "Dokumen yang dimiliki harus sesuai dengan regulasi, baik uji kir nya, kartu pengawasannya jangan sampai mobil yang tidak siap tapi tetap dikeluarkan untuk beroperasi dan tidak dilakukan uji berkala. Kalau ada kecelakaan dan ternyata ada aspek kelalaian dari operator, saat ini kepolisian sudah mengembangkan tidak hanya beban pengemudi tapi juga penanggung jawabnya," tegas Dirjen Budi.

Dirjen Budi menyampaikan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sebelumnya telah mengingatkan operator harus siap dan bersedia menginvestasikan untuk maintenance operasional. "Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah lama vakum) nanti ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik, entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator untuk memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman," urainya.

Sementara itu terkait mulai maraknya tawaran dari para penyelenggara mudik dengan menggunakan bus pariwisata, Dirjen Budi menanggapi bahwa ini merupakan salah satu fenomena yang harus diamati dan sebaiknya dihindari masyarakat.

"Sekarang marak ajakan mudik dengan menggunakan panitia atau EO ini sudah saya cermati mudah-mudahan dari operator atau Organda akan ada komitmen untuk memberantasnya karena merugikan bus-bus lainnya juga yang sudah legal. Kalau bus pariwisata dipakai untuk disewa mudik juga tidak boleh, ini saya tegaskan. Kalau masih ada dan dengan tarif yang tidak sesuai maka mohon pertimbangkan dengan baik kalau kecelakaan nanti. Saya ingatkan kembali jangan sampai terjadi demikian memanfaatkan peluang banyaknya masyarakat yang akan mudik tapi hal ini melanggar regulasi," tegas Dirjen Budi.

Menanggapi masukan dari Dirjen Budi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan bahwa pada angkutan Lebaran 2022 ini Pemprov DKI Jakarta di sisi lain telah melakukan sejumlah persiapan. "Terkait kesiapan sarana sudah kami koordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), yang sudah kami lakukan saat ini adalah rampcheck. Untuk angkutan Lebaran seluruh sarana yang digunakan dari Jakarta telah siap beroperasi dan sudah memenuhi persyaratan teknis maupun laik jalan sebagaimana inspeksi keselamatan yang kami lakukan," urainya.

Lebih lanjut lagi, Syafrin mengatakan mengenai kesiapan pengemudi, Dishub Provinsi DKI Jakarta telah mengimbau kepada seluruh operator bus untuk menyiagakan seluruh pengemudi yang akan ditugaskan pada masa Angkutan Lebaran. "Dalam arti sehat secara fisik, rohani, dan akan dilakukan pengetesan urine serta tes kesehatan. Paling tidak dapat diidentifikasi apakah pengemudi tersebut dalam kondisi terbaik atau tidak, kalau tidak siap maka akan diminta pengemudi pengganti," ucapnya.

Sementara mengenai kesiapan administrasi, Syafrin menjelaskan bahwa jajarannya terus melakukan pengendalian lapangan. "Kami minta PO untuk melengkapi dan melakukan kir untuk perpanjangan uji berkala maupun kartu pengawasan. Kami harapkan di masa Angleb ini sudah siap," ucapnya.(ha)