Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan dukungan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta terhadap Gubernur Anies Baswedan berpotensi memicu bentrok politik dengan PKS. Bentrokan yang dimaksud adalah basis pemilih PKS akan migrasi ke PPP.

"Bisa terjadi bentrok, kanibalisme antar partai," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 16 April 2022.

Selama ini, Adi melanjutkan, pendukung Anies adalah pemilih dari kelompok Islam yang kritis dan anti-pemerintah. Menurut dia, pendukung Anies cenderung akan memilih partai pengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Jika PPP mengusung Anies di Pilpres 2024, pendukung Anies yang semula memilih PKS bisa-bisa pindah haluan ke PPP. Pindah hati pemilih inilah yang dimaksud Adi sebagai kanibalisme antar sesama partai Islam.

"PPP secara perlahan akan menggerogoti basis pemilih PKS yang notabenenya adalah basis pemilihnya Anies," terang pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu,seperti dilansir Tempo,(16/4/22).

Sebelumnya, DPW PPP DKI merekomendasikan Anies dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai capres-cawapres 2024. Rekomendasi ini diputuskan dalam rapat pimpinan wilayah (rapimwil) DPW PPP DKI pada Kamis, 14 April 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PPP DKI Farhan Hasan Al-Amri menyebut rekomendasi itu akan diserahkan ke DPP PPP saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai. PPP Jakarta memilih Anies lantaran DKI 1 itu dinilai mampu meredam polarisasi yang muncul akibat Pilkada DKI 2017.

Namun rekomendasi PPP DKI tersebut belum masuk agenda Rapimnas PPP yang digelar hari ini. PPP masih akan fokus pada Pileg 2024 untuk menaikkan elektabilitas partai, agar lolos parliamentarythreshold atau ambang batas parlemen.(*)