Emak-emak di Kabupaten Karawang sedang naik tensinya akibat harga cabai dan sejumlah komoditas pangan seperti bawang, tomat dan sayuran naik drastis. Disisi lain, suaminya yang mayoritas petani, juga tercekik akibat hasil produksi gabah yang anjlok dengan harganya ciut sampai di bawah Harga Pokok Pemerintah (HPP). Keluhan ini, di dengar langsung anggota DPRD Karawang Komisi II Rizka Restu Amalia, Rabu (15/6/2022).

Foto : Rizka Restu Amalia


Dewan dapil IV Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta, dua permasalahan yang terasa di masyarakat ini, disikapi serius oleh Disperindag, Dinas Pertanian hingga Bulog untuk ambil tindakan dan kebijakan konkrit di lapangan.


"2 Permasalah yang mulai ramai di keluhkan konstituen kami, pertama harga cabe yang mencekik pelaku usaha menengah, kedua banyak petani mengeluh harga padi anjlok hampir tidak seimbang dengan biaya produksi yg tinggi. Pemerintah melalui Bulog dan OPD terkait harus segera ambil sikap" ungkap Dewan Rizka.

Pemkab, dimintanya untuk mencarikan solusinya agar naiknya harga cabe dapat segera dikendalikan. Karnena akan berdampak pada naiknya produksi olahan makanan, atau bahan pokok lainya. 

" Terkait harga gabah, pemerintah harus segera hadir, minimal menunjukan perhatiannya kepada para petani, sambil berdiskusi bersama menganalisa sumber permasalahan dan segera dicarikan solusinya, kenapa harga gabah murah? Tapi sepertinya harga beras stabil-stabul saja, ini harus segera di selesaikan, Bulog dan OPD terkait harus bisa melibatkan diri sebagai wujud perhatian terhadap kaum tani, " Pintanya.



Untuk mengendalikan harga cabe, OPD terkait saran Rizka, harus segera survey pasar agar harga bisa di seragamkan sehingga meminimalisir ada pihak yang mengambil keuntungan pada  permasalahan ini. Selain itu, sambungnya, mungkin faktor cuaca mempengaruhi, maka ia meminta Pemkab kampanyekan menanam palawija di pekarangan rumah, agar ketika komoditas tertentu gagal panen, tidak berpengaruh besar terhadap masyarakat khususnya ibu rumah tangga. OPD terkait harus bisa memfasilitasi ini" Tegas Dewan Rizka. 


Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi Chaniago mengakui, harga gabah ada yang di bawah HPP, sehingga pihaknya sudah berulangkali koordinasi dengan pihak Bulog, sayangnya sampai detik ini belum ada jawaban konkrit Bulog untuk menyerap harga gabah petani yang di bawah HPP tersebut, karena konon ada regulasi dan aturan yang mengatur kualitas dan rendemennya. 

"Kita sudah koordinasi ke Bulog agar serap pembelian gabah petani yang harganya dibawah HPP dengan harga diatas HPP, tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi lanjutannya, " Ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Karawang Gery Sigit Samrodi mengatakan, kenaikan harga cabai di Karawang disebabkan minimnya pasokan cabai ke pedagang dari wilayah sentra cabai.
Gery menuturkan, kebutuhan cabai di Karawang mencapai 3 ton setiap harinya. Namun, jumlah cabai yang masuk ke pasar saat ini hanya 2,4 ton setiap hari.

“Yang masuk ke Karawang itu sekarang hanya 4 kwintal sehari. Itu jauh sekali dengan kebutuhan cabai di Karawang sebanyak 3 ton,” katanya. (Rd)