Era yang serba media sosial dan digital, seharusnya semakin di serap dan di replikasi pemerintah desa dalam mensosialisasikan APBDes untuk masyarakat. Karena, semakin di tutupi, semakin banyak menimbulkan spekulasi dan potensi Miss komunikasi antar pemerintah desa dengan masyarakat.
Foto : Pendamping Desa Kecamatan Lemahabang, H Surya Sakti

"Era sekarang apa yang harus di tutup-tutupi, kalau semuanya transparan dan terbuka, kemudian masyarakat semua tahu, baik lewat sosialisasi verbal di hari-hari besar di sampaikan, kemudian juga memiliki website yang bisa di akses kapanpun dan dimanapun, saya kira semua pemerintah desa semakin cakap menjawab setiap Miss yang terjadi dilapangan, " Kata Pendamping Desa Kecamatan Lemahabang, H Surya Sakti, Selasa (27/7/2022).

Kemudian, dalam setiap penyusunan APBDes, tentunya jelas diatur setiap tahapannya dan patut melibatkan masyarakat lewat level musyawarah, mulai ajuan-ajuan fisik, pemberdayaan hingga ekonomi di tingkat Dusun, kemudian desa sampai kecamatan yang kita kenal dengan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Semua tahapan musyawarah itu, juga bisa terbuka dan hidup ketika semua elemen masyarakat dilibatkan, lebih dalamnya jelas lewat berita acara, dokumentasi dan hasil notulensinya yang rapi. Sehingga, apapun yang hendak di ajukan, semua di petakan lewat ruang kebutuhan anggaran yang tersedia di desa dengan beragam sumber, baik APBD 1, APBD 2 dan APBN sekalipun.

"Jadi orang ketika masuk kantor desa, bukan saja layanan urusan administrasi kependudukan, tapi juga di suguhi progres setiap anggaran, alokasi, pbelanjaan dan hasil yang di kerjakan desa. Sehingga, saya simpulkan bahwa jantung dari tranparansi itu adalah musyawarah, " Tandasnya.

Plt Camat Lemahabang Artha mengungkapkan, tranparansi dan keterbukaan informasi publik dan ABPDes desa, bukan soal spanduk, Baligo dan diagram-diagram di kantor desa, termasuk data-data dan dokumen di kantor desa. Tapi, harus di aplikasikan dalam prinsip leadership atau kepemimpinan, dimana setiap kades maupun pemerintah desa, mampu memberikan pemahaman dan sosialisasi setiap program termasuk APBDes itu di acar-acara peringatan hari besar, misalnya Muharaman, Maulidan, Rajaban termasuk sambutan di acara-acara hajatan oleh para kepala desa.

"Kalau demikian, pesan yang di sampaikan itu sangat sempurna dan tidak ekslusif, " Pungkasnya. (Rd)