Senin (27/2/2023), hujan angin kencang menghempas semua wilayah kabupaten Karawang. Ancaman banjir, pohon tumbang hingga bangunan tersapu angin, mewarnai kecemasan warga Karawang. Tanpa kecuali di lingkungan pendidikan. 
Foto : Banjir di Sekolahan, bikin siswa terpaksa harus belajar dari rumah


Selain khawatir melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dengan bangunan yang diantaranya rapuh, akses menuju sekolah dengan cuaca ekstrem yang juga mengancam kesehatan siswa, pihak sekolah akhirnya terpaksa melakukan metode pembelajaran secara daring atau dari rumah pada hari pertama masuk Senin (27/2/2023). 


"Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, di tambah khawatir dengan kontruksi bangunan yang beberapa ruangan diantaranya sudah lapuk. Jadi, siswa pada Senin ini terpaksa harus belajar dari rumah lewat pemantauan para guru dan wali kelasnya, " Kata Kepala SDN Palumbonsari 1 Betty Nurbaety.

Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Cilamaya, Firdaus mengatakan, dua hari terakhir sekolahnya terdampak rendaman banjir akibat luapan irigasi. Khawatir dengan kondisi siswa dan kurangnya kondusif melangsungkan KBM di sekolah, maka pembelajaran terpaksa dilakukan sementara secara daring. Itupun, ketika hujan petir terjadi, maka kegiatan KBM dengan sistem daring juga di setop sementara. 

"Belajarnya daring dulu sampai situasinya dipastikan benar-benar sudah aman, " Pungkasnya.(rd)