Pulau Burung Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon, menjadi primado bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pondok Bali Subang, saat libur week end maupun long week end.

Keindahan Destinasi Wisata Pulau Burung Di Tengah Laut

Untuk menuju ke Pulau Burung, wisatawan harus naik perahu yang tarifnya murah meriah, antara Rp 15 ribu sampai dengan Rp 20 ribu perorang untuk perjalanan pulang-pergi. Sedangkan tiket masuk ke Pulau Burung, cukup mengeluarkan kocek Rp 5 ribu per-orang.

Selama diperjalanan dari Pantai Pondok Bali menuju ke Pulau Burung, para wisatawan dimanjakan dengan keindahan laut Mayangan Pantai Pondok Bali. Di dalam Pulau Burung wisatawan juga dimanjakan dengan kesejukan alam panorma di hutan mangrove.

Seorang wisatawan lokal, sebut saja Sindi (24), meski baru pertama kali berkunjung ke Pulau Burung mengaku takjub dengan keindahan panorama hutan mangrive du tengah laut Mayangan.

"Baru pertama kali berkunjung ke sini, pemandangannya sangat indah ibarat berada di surga saja," kata Sindi kepada wartawan di Subang, Minggu (3/3/2024).Kalau tahu dari dulu, lanjut Sindi, pasti sudah sejak lama dia berkunjung ke pulau burung ini; tempat ini bisa digunakan untuk pra wedding, foto selfi

"Saya juga di kasih tahu oleh warga Mayangan sini, katanya ada destinasi wisata baru di tengah laut Mayangan Pondok Bali, makanya saya coba eh, bener juga pemandangannya kaya di hutan amazon,Bagi yang mau menikah alangkah baiknya untuk mencoba foto praweeding di sini, indah loh pemandangannya, bisa di coba," tukas Sindi.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP) Agus Supriatna, yang sekaligus pemgelola Destinasi Wisata Pulau Burung mengatakan, pulau burung ini dulunya merupakan lahan milik Perum Perhutani, namun dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk usaha tambak. Namun semenjak 2007 silam, terjadi ROB, sehingga lahan tambak di pulau burung ini habis tergerus oleh abrasi, termasuk objek wisata Pantai Pondok Bali.

"Oleh keganasan abrasi, lahan usaha kami lenyap, ya kalau di hitung-hitung lahan yang hilang akibat abrasi ini, ada kurang lebih 300 hektaran yang hilang sampai sekarang," ungkap Agus.

Namun pada tahun 2022 lalu, dituturkan Agus, PHE ONWJ PT. Pertamina, menawarkan ke KKPMP program pemasangan avo strap atau alat penahan abrasi.

"Setelah kami sepakat dan kami memasangnya, ternyata avo strap ini, tidak hanya mampu menahan abrasi, tetapi juga mampu memimbulkan sidimentasi, sehingga selama satu tahun itu, terjadi sidimentasi di pulau burung ini seluas 2 hektar, dan di pantai Pondok Bali sekitar 1 hektar. -" imbuhnya.

Agus juga menyebutkan, destinasi wisata pulau burung ini, selain menawarkan keindahan hutan mangrove dan pantainya, juga kalau di musim barat di banyak berbagai jenis burung yang menjadi penghuni pulau burung ini. Dan para wisatawan juga ketika pulang bisa menyusuri sungai yang di kiri dan kanannya banyak pohon mangrove, sehingga seperti berada di Sungai Amazon.

"Sejarah pulau burung ini pak, dari dulu sampai sekarang banyak berbagai jenis burung yang menjadi penghuni pulau burung ini, namun ketika musim angin timur seperti sekarang ini, mereka pada pergi mencari makanan. Namun yang membuat para wisatawan takjub dengan pulau burung ini, saat pulang dari sini, pasti akan melewati aliran sungai di tengah-tengah rimbunnya hutan mangrove ini, jadi kita itu seperti berada di aliran sungai amazon," tandas Agus.(*)