Selain beras, harga daging sapi dan gula putih diproyeksikan akan lebih mahal menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mewanti-wanti adanya kenaikan harga komoditas itu.
 
Foto ilustrasi Tukang Daging
Ia mencatat dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per, Senin 26 Februari 2024, harga daging sapi terus melonjak menjadi Rp134.700 per kilogram (kg).
Sementara untuk harga gula putih juga naik menjadi Rp17.900 per kg.
 
"Saya khawatir pada komoditas lain di luar beras. Terutama, daging sapi dan gula yang sudah naik harganya," ujar Bustanul.
Menurutnya, pemerintah mesti mewaspadai kenaikan harga daging sapi dan gula karena berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum.
 
Tingkat konsumsi daging selama Ramadan diperkirakan naik tiga hingga lima kali lipat dari periode sebelum Ramadan.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengingatkan adanya potensi inflasi pada bulan Ramadan dari kenaikan harga komoditas yang banyak menyumbang inflasi yakni ayam ras, minyak goreng, beras, daging sapi, dan gula pasir.
 
"Pemerintah wajib memonitor harga-harga pangan yang berkontribusi pada inflasi. Masyarakat muslim memperlakukan daging sebagai pangan eksotik untuk suguhan istimewa di bulan Ramadan dan Lebaran, sehingga wajar permintaan naik," jelas Bustanul.
 
Selain memberatkan kantong masyarakat, kenaikan komoditas pangan juga membebani para pedagang.
 
Bustanul menuturkan dampak kenaikan harga gula memukul para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi makanan kecil berbahan baku gula.
 
"Kenaikan harga gula cenderung mengurangi tingkat keuntungan pelaku UMKM. Jadi, gula sangat vital bagi roda perekonomian rakyat," ungkap Bustanul.(*)