Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 400 ribu titik tanah wakaf yang sudah tersertifikasi. Pihaknya terus mendorong pemanfaatan wakaf untuk kemaslahatan umat.

Foto : Saat Pembukaan Gebyar Wakaf Ramadan 2024 Badan Wakaf Indonesia (BWI)

“Alhamdulillah saat ini sudah ada 400 ribu titik tanah wakaf yang sudah tersertifikasi. Ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk mendorong supaya wakaf ini bisa menjadi solusi dari masalah-masalah sosial yang ada di Indonesia,” ujar Gus Men, dalam acara Gebyar Wakaf di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Gus Men menilai wakaf sangat penting fungsinya dan bisa menjadi bagian dari kontribusi pengentasan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, wakaf juga dinilai dapat berkontribusi bagi lingkungan sosial dan keagamaan.

“Wakaf sudah diajarkan sejak zaman Rasulullah. Nabi sudah mencontohkan bagaiman berwakaf secara produktif,” kata dia.

Menag menyampaikan kisah sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab yang menyedekahkan tanahnya di wilayah Khaibar. Kemudian Rasulullah menganjurkan tanah tersebut diwakafkan, sehingga tanah itu bisa produktif dan hasil manfaatnya dapat digunakan warga sekitar.

“Nabi pernah mencontohkan ketika sahabat Umar ingin menyedekahkan tanahnya. Kemudian dicegah dan dianjurkan tanah tersebut diwakafkan, cara ini yang kemudian dikembangkan oleh Badan Wakaf Indonesia,” kata Gus Men.

Diketahui, potensi wakaf di Indonesia bisa mencapai Rp180 triliun apabila dilakukan secara optimal. Namun, saat ini baru terealisasi Rp1,8 triliun setiap tahun. (*)