Enak Banget, Empat Makanan Khas Indonesia Ini Hidangan Spesial Ramadan
Seluruh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, saat ini tengah menjalani ibadah puasa Ramadan 2025. Setiap puasa Ramadan, pastinya identik dengan makanan khas yang selalu hadir di bulan penuh keberkahan tersebut. (4/3/25)
Setidaknya, terdapat empat jenis makanan khas Indonesia yang selalu mewarnai puasa Ramadan setiap tahunnya. Lantas, makanan khas Indonesia apa saja yang dimaksud? intip jawabannya dalam artikel ini.
Diketahui, makanan khas Ramadan 2025 di Indonesia saat ini, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekalipun, sekarang mulai menjamur makanan kekinian yang menjadi menu berbuka puasa.
Mengutip beberapa sumber terpercaya, berikut empat makanan khas Indonesia yang selalu hadir saat puasa Ramadan:
1. Kolak
Makanan tradisional khas Indonesia yang pertama yalni Kolak. Menu pembuka ketika buka puasa Ramadan, pastinya selalu ada Kolak.
Cara membuat Kolak sebagai hidangan buka puasa Ramadan pun cukup mudah dan sederhana. Yakni, hanya membutuhkan bahan-bahan seperti santan, gula merah, dan pisang atau ubi.
2. Bubur Kanji Rumbi
Bubur Kanji Rumbi merupakan makanan khas Indonesia dari Pulau Sumatra, khususnya bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya. Bubur Kanji Rumba merupakan hidangan khas yang tidak bisa dilewatkan setiap Ramadan.
 |
| Bubur Kanji Rumbi |
Bubur Kanji Rumba diketahui, terbuat dari beras dan 40 jenis rempah-rempahan. Bubur ini memiliki cita rasa gurih dengan aroma rempah yang khas.
3. Ketan Bintul
Ketan Bintul merupakan hidangan berbuka puasa Ramadan khas Banten. Uniknya, Ketan Bintul hanya bisa ditemukan saat Ramadan saja.
Ketan Bintul diketahui, terbuat dari ketan dengan taburan serundeng. Menu makanan ini semakin istimewa saat disantap dengan empal atau dicocol ke kuah semur.
4. Barongko
Barongko merupakan makanan khas dari Makassar. Masyarakat Makassar selalu menyantap barongko saat berbuka puasa di bulan Ramadan.
Barongko diketahui, terbuat dari pisang kepok yang dihaluskan, dicampur dengan santan, telur, gula, dan garam. Kemudian, dikukus dalam balutan daun pisang.(*)
