
Emas Pilihan Aman Saat Ketidakpastian Ekonomi
0 menit baca
Harga emas mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir akibat gejolak ekonomi global. Investor cenderung mengalihkan aset ke emas sebagai bentuk perlindungan nilai.
"Emas itu safe haven saat gejolak ekonomi terjadi. Banyak investor yang lebih memilih emas dibandingkan produk keuangan lainnya yang tersedia," ujar Peneliti Senior Badan Riset Inovasi Nasional, Syahrir Ika dalam wawancara bersama Pro3 RRI, Selasa (8/4/2025).
Ia menjelaskan, harga emas cenderung stabil dibandingkan instrumen lain meski mengalami sedikit penurunan sesekali. Kenaikan ini juga dipicu kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang berdampak pada ekonomi global.
Dia menambahkan, penurunan emas tidak selalu menunjukkan pelemahan, karena emas sendiri tetap lebih stabil dari aset lain. Fluktuasi harga emas juga bergantung pada gejolak global dan arah perputaran dana investor.
Syahrir melanjutkan, kebijakan tarif resiprokal juga berdampak pada produk ekspor seperti CPO, karet, dan alas kaki. Tarif yang tinggi menyebabkan efek berantai ke sektor lain dalam rantai pasok produk tersebut.
Dirinya menekankan, negosiasi bilateral dengan Amerika perlu dilakukan untuk menekan tarif yang dikenakan. "Meski hasil negosiasi belum pasti, efek psikologisnya dapat menenangkan gejolak pasar yang terjadi," ujar Syahrir.
Syahrir menambahkan, harga emas sendiri kini sekitar Rp1.780.000 per gram dan diprediksi tetap tinggi jika gejolak berlanjut. Saat gejolak mereda, investor bisa kembali beralih ke aset lain untuk mendapatkan capital gain.(*)