Cuaca Ekstrem Hantam Selandia Baru, Sekolah Ditutup

Di daerah pesisir Baring Head, hembusan angin bahkan mencapai 160 km/jam. Pemerintah mengeluarkan peringatan angin tertinggi, yaitu peringatan merah, bagi wilayah tersebut.

Sebagai langkah pengamanan, sekolah-sekolah dan Universitas Victoria di Wellington ditutup. Sementara itu, penerbangan di Bandara Internasional Wellington dibatalkan.

Layanan feri antara Pulau Utara dan Selatan juga dihentikan. Otoritas darurat meminta warga untuk tetap berada di rumah dan mengamankan barang-barang di luar rumah.

“Ini jelas lebih besar dari hari buruk biasa di Wellington, beberapa jalan ditutup di berbagai bagian wilayah. Gelombang laut menerjang jalan-jalan pesisir dan membawa puing-puing,” kata Dan Neely, juru bicara departemen manajemen darurat wilayah Wellington.

Di Canterbury, hujan deras selama 24 jam menyebabkan banjir besar dan naiknya permukaan sungai. Distrik Selwyn, yang berada di wilayah ini, menyatakan status darurat setelah daerah dataran rendah terendam banjir.

Pemerintah daerah mendistribusikan kantong pasir kepada warga dan mengimbau untuk menghemat air. Wali Kota Selwyn, Sam Broughton, dalam unggahan di Facebook menyampaikan bahwa risiko banjir signifikan telah berkembang, terutama di wilayah rawan.

Warga yang tinggal di area berisiko tinggi diminta untuk segera mengungsi. Pihak berwenang telah mengerahkan kendaraan darurat dan membersihkan puing-puing di daerah rawan.

Mereka juga meminta kerja sama penuh dari masyarakat untuk menghadapi kondisi ini. Lembaga prakiraan cuaca MetService memperkirakan angin kencang di Wellington akan terus berlanjut hingga dini hari, Jumat (2/5/2025).(*)