Breaking News
---

APA MANFAAT BELAJAR BAHASA INDONESIA?

YOGYAKARTA,PELITA-.

Oleh:HAIKAL,S,Pd (GURU dari Propensi Daerah Istimewa Yogyakarta).

Bahasa memiliki fungsi yang banyak dan sangat menentukan bagi perkembangan anak terutama murid-murid sekolah dasar, seperti fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi,yang akan menentukan anak untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa serta akan memudahkan,untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya, yang manfaatnya akan membantu perkembangan siswa dalam berhubungan dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, begitu pula fungsi bahasa sebagai,pengantar pendidikan,pemahaman anak dan pengenalan anak serta keterampilan anak dalam berbahasa Indonesia akan dapat bermanfaat dalam proses pendidikan secara optimal.

Dilihat dari pungsi bahasa di atas, maka pemahaman berbahasa dan keterampilan berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangat penting karena akan menentukan masa depan anak dan perkembangan psykis anak,serta menentukan keberhasilan pendidikan secara umum.Oleh sebab itu,keterampilan berbahasa Indonesia secara dini harus ditanamkan pada murid-murid sekolah dasar, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup dalam berbahsa Indonesia.Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi yang strategis, yakni sebagai:

(1).Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa

(2).Sarana peningklatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya

(3.Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(4).Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah,

(5).Sarana pengembangan penalaran,dan

(6).Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan Indonesia (Kurikuluim KTSP).

Variabel yang dapat menentukan keberhasilan pelajaran bahasa Indonesia ditentukan oleh pengajar , pembelajar, bahan ajar, proses pembelajaran dan penilaian. Keberadaan pengembangan suatu metode pembelajaran pada pengajaran bahasa Indonesia dipandang sebagai tuntutan kebutuhan yang sangat mendasar. Dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, dalam pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan Sekolah Dasar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki dasar–dasar karakter, kecakapan keterampilan dan pengetahuan yang memadai.

Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diharapkan mampu mengembangkan dan mengarahkan siswa dengan segala potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu guru dapat mendorong siswa untuk berpikir secara kritis. Keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran dikelas, terkait dengan kemampuan guru, baik sebagai perancang pembelajaran maupun sebagai pelaksana dilapangan. Selain itu,guru dituntut mampu melakukan pembaharuan khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dengan merancang pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar siswa sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna (meaningfull learning).

Kebermaknaan proses dan hasil pembelajaran ditentukan pula oleh kinerja guru dalam unjuk kemampuan profesonalismenya di lapangan, mulai dari menyusun rancangan pembelajaran hingga pada tingkat operasionalnya dapat menggunakan beragam metode, media, sumber pembelajaran serta penilaian yang dikembangkan.

Berdasarkan pengamatan penulis, sejumlah pakta yang dapat dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas I SD, menunjukan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia sampai saat ini kurang berhasil ,untuk meingkatkan minat belajar,kreatifitas dan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

1.Guru banyak mengajarkan struktur bahasa untuk diketahui dan dihapalkan siswa. Padahal struktur bahasa diajarkan untuk dipahami.

2.Pada setiap pembelajaran bahasa Indonesia guru menggunakan metoda pembelajaran secara konvensional.

3.Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi, berkreasi, eksplorasi dan berinovasi, sehingga tidak merangsang siswa untuk membangkitkan minat, dan gairah untuk belajar.

4.Siswa masih beranggapan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, tampak saat pada pembelajaran siswa hanya menerima ap-apa yang diberikan oleh guru untuk dihapalkan.

Dari kondisi tersebut maka jelaslah,bahwa proses pembelajaran tersebut tidak dapat meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,pola pembelajaran Bahasa Indonesia harus ada perubahan, di sesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa dalam belajar.

Dengan melihat beberapa masalah pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dasar yang ada, tentunya dengan proses pembelajaran konvensional tidak akan meningkatkan hasil belajar,terutama dalam membaca permulaan di kelas 1, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam membaca, penulis tertarik mengenai tentang satu metoda. yaitu metoda yang mungkin sudah hampir terlupakan yakni metoda SAS yang diterapkan terhadap siswa kelas 2 Sekolah Dasar dalam membaca permulaan.

Dengan metoda SAS,diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka untuk permasalahan tersebut penulisan makalah ini dirumuskan dan dibatasi sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan metoda SAS ?

2. Bagaimana diagnosis kesulitan membaca siswa dengan metoda SAS ?

3. Bagaimanakah proses pembelajaran membaca dengan metoda SAS di kelas SD.

Pelaksanaan pembelajaran akan meningkat apabila pelaksanaan pembelajaran tersebut disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam mengatasi kesulitan siswa dalam membaca, terutama dalam membaca permulaan di kelas 1 di SD pada pembelajaran Bahasa Indonesia diantaranya,adalah dengan menggunakan metoda SAS,itu sebagai upaya pernyataan umum tentang kedewasaan, yakni bakat, kemampuan belajar dan keterampilan seorang anak yang memungkinkan belajar membaca pada situasi pengajaran tertentu. Haris dan Siplay dalam Winihasih (2006).

Untuk memecahkan permasalahan diatas bisa diadakan dengan studi literatur dan diagnosis kesulitan membaca dan,kaitannya dengan metoda SAS.demikian tulisan singKAT ini semoga bermanfaat bagi rekan-rekan pendidik di mana pun berada.amin.

Salam buat PELITA KARAWANG yang benar-benar terbukti EKSIS sebagai,Media Pendidikan pertama On Line di sekitar Jawa Barat.Bravo Pendidikan,Bravo PELITA KARAWANG./Red.
Baca Juga:
4 komentar
  1. Dhol
    15 Jan 2012, 01.05.00
    kebanyakan masyarakat yang berada di pedesaan mayoritas masih menggunakan bahasa daerah, mungkin karena faktor pendidikan yang masih minim perhatian dari pemerintah.
  2. Unknown
    26 Okt 2012, 22.49.00
    menurut saya nih, memang benar sekali bahwa bahasa sangat mempengaruhi psikis / akhlaq dan tingkah laku anak, dan sebagai warga negara indonesia yg kaya akan bahasa dan budaya disamping kita harus menggunakan bhs indonesia yg baik dan benar kita jg harus melestarikan bahasa daerah masing2.. karena itu adalah aset negara tercinta. menurut pengamatan sy bahasa sangat sangat berpengaruh dg kesopanan/tingkah laku anak hingga dewasa, salah satu contoh: bahasa jawa, disitu ada unggah ungguh basa, ada krama inggil, krama madya, ngoko alus, ngoko kasar dll. apabila anak2 kita sejak dini diberikan bahasa jawan krama inggil, maka tingkah laku anak tsb akan halus, sopan dan sangat menghormati kpd orang yg lebih tua. sy telah mengamati dg beberapa sample orang yg dlm kehidupan keluarganya menggunakan bhs krama inggil dg keluarga yg menggunakan bhs indonesia dlm kesehariannya, ternyata beda jauh. hasilnya adalah sangat sopan dan halus dg menggunakan bhs jawa krama inggil. dibanding dg yg gunakan bhs indonesia dlm kesehariannya. maka kesimpulannya adalah memang benar jika bhs sngat berpengaruh thdp perilaku anak.
  3. ki sancang
    29 Okt 2012, 12.43.00
    kita tentu sudah tahu sebuah pepatah yang mengatakan "bahasa adalah ciri bangsa", maka sebagai manusia yang mengaku berbabgsa indonesia, sedah sepatutnya kita akan berbahasa indonesia. Tapi kenyataan yang berkembang sekarang adalah, adanya suatu gejala " sindrom berbahasa indonesia " terutama dikalangan remaja. Merasa tidak " Gaul " kalau menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Maka berkembanglah isitilah bahasa " ABG " atau "ALAY ". Seharusnya fenomena ini bisa disikapi secara arif, artinya munculnya bahasa-bahasa " Gaul " tidak lantas menghilangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. tentu saja ini menjadi PR bagi kita semua, untuk terus berusaha menanamkan sebuah kebanggaan untuk berbahasa Indonesia kepada generasi muda. Adapun bahasa-bahasa yang berkembang sekarang ini dijadikan sebagai khasanah baru dalam berbahasa saja, artinya : dia ada tapi tidak menghilangkan yang sudah ada, Bahasa " GAUL " ada, tetapi tidak menghilangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semoga kita termasuk sebagai manusia yang bangga dengan bahasanya....
  4. Unknown
    6 Des 2012, 21.15.00
    bahasa sebagai penunjuk karakter orang yang menggunakan bahasa itu, cara bertutur serta pelantunan demi pelantunan itu bisa menjadikan cermin dari penutur.
Tutup Iklan