Breaking News
---

Lewat Program Permaisuri, Pupuk Kujang Mendampingi Masyarakat Guna Manfaatkan Limbah Konveksi jadi Lebih Bernilai

Dalam upaya menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat, kali ini PT Pupuk Kujang Cikampek mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan limbah kain perca agar menjadi lebih bernilai ekonomis. Hal itu dilakukan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (PT Pupuk Kujang Cikampek) dalam program terbarunya, yaitu Program Permaisuri (Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Industri).
Lewat Program Permaisuri, Pupuk Kujang Mendampingi Masyarakat Guna Manfaatkan Limbah Konveksi jadi Lebih Bernilai


Demikian disampaikan VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pupuk Kujang Cikampek, Agung Gustiawan, Jabar di Karawang, pada Jum'at (24/11) malam.

Setelah berlangsung selama satu bulan, kata Agung mengungkapkan, program yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia (Persero) itu mampu untuk memfasilitasi pelatihan menjahit bagi masyarakat rentan dan difabel guna membuat kain majun. 
Lewat Program Permaisuri, Pupuk Kujang Mendampingi Masyarakat Guna Manfaatkan Limbah Konveksi jadi Lebih Bernilai

"Adapun kain untuk alat pembersih di pabrik itu, dibuat dari kain perca atau limbah konveksi lainnya. Kemudian untuk saat ini para peserta telah memproduksi sekira 100 kilogram kain perca menjadi kain majun, dan melalui program ini jug kita terus mendampingi masyarakat untuk terus berkarya dalam membuat produk yang punya nilai jual lebih," ungkapnya. 

Lebih lanjut Agung mengatakan, bahwa kain majun merupakan salah satu alat pembersih yang banyak digunakan di pabrik-pabrik. "Melalui Program Permaisuri, nantinya ekonomi masyarakat rentan hingga penyandang difabel inipun akan terbantu karena mempunyai penghasilan dari memproduksi kain majun tersebut. Selain itu, program ini juga bisa mengurangi masalah limbah tekstil yang berpotensi mencemari lingkungan," kata dia.

Lewat Program Permaisuri, Pupuk Kujang Mendampingi Masyarakat Guna Manfaatkan Limbah Konveksi jadi Lebih Bernilai

Selain menjalankan program Permaisuri, lanjutnya, pelatihan menjahit yang diadakan PT Pupuk Kujang juga membimbing masyarakat hingga bisa membuat berbagai produk lainnya. "Ya misalnya saja seperti membuat pakaian dewasa, baik pria dan wanita. Serta pakaian anak dan vermak pakaian," terang Agung menjelaskan. 

Di samping itu, VP Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek, Muhammad Arief Rachman juga mengatakan bahwa Program Permaisuri ini merupakan program terbaru dari PIHC di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sudah diresmikan pada 16 Oktober 2023 kemarin. "Program Permaisuri ini dilakukan di dua anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), yang di antaranya dilakukan disekitar area PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik. Sehingga untuk para peserta saat inipun terdiri dari 5 orang ibu rumah tangga, 5 orang perempuan putus sekolah, dan 2 orang difabel," terangnya.

"Jadi untuk program tersebut, nantinya akan berfokus pada pemberdayaan masyarakat rentan dan difabel di dekat area pabrik PT Pupuk Kujang Cikampek yang di mana produk buatan dari para peserta ini akan dibeli oleh PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai alat pendukung produksi di pabrik," jelas Arief lagi.

Sementara itu, salah satu peserta Program Permaisuri, Rizki Al Azis mengakui bahwa ia telah mengikuti pelatihan secara intensif agar bisa menjahit kain majun hampir kurang dari satu bulan lamanya. Bahkan dari penuturan pria berusia 23 tahun itu menyebutkan, bahwa saat ini dirinya lebih optimistis dalam menjalani kehidupan pasca ia mengalami peristiwa kecelakaan lalu lintas pada beberapa tahun lalu yang terpaksa membuatnya harus kehilangan pekerjaannya saat itu.

Namun untuk saat ini, kata dia melanjutkan, situasi tersebut tak lagi membuatnya harus terpukul lantaran kini ia mempunyai semangat yang baru dan lebih percaya diri lagi setelah mengikuti pelatihan intensif menjahit di Program Permaisuri yang diberikan oleh PT Pupuk Kujang Cikampek. "Ya daripada saya terus terpuruk dengan kondisi pilu yang membuat saya terpukul itu, jadi lebih baik saya memutuskan untuk mengikuti program ini sehingga pada akhirnya sayapun bisa mempunyai keterampilan baru dengan menjahit, yang di mana untuk saat ini saya sudah bisa membuat baju dan kaos," ungkap Rizki.

Hal senada juga rupanya turut disampaikan oleh salah seorang warga asal Kampung Kalioyod, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang bernama Jajang Warsidi (37). Dari penuturannya itu, Jajang mengakui bahwa kendati dirinya memiliki keterbatasan akan kondisi fisiknya, tetapi hal itu tak membuat dirinya menyerah atas keterbatasan yang dimilikinya.

"Bahkan utuk merubah hidup, maka saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan menjahit dari PT Pupuk Kujang Cikampek pada satu bulan yang lalu melalui Program Permaisuri sehingga membuat saya saat ini sudah tak lagi minder dan terus-terusan mengurung diri di rumah lagi karena kondisi keterbatasan yang saya miliki. Pelatihan secara intensif yang saya lalui setiap harinya dengan tekun, akhirnya mampu membuat saya untuk terus berkarya dengan bisa menjahit kain majun," tutur Jajang mengungkapkan.

Selain dirinya dengan Rizki, tambah Jajang, ada 10 orang lainnya yang terdiri dari ibu rumah tangga dan putus sekolah juga, telah menjalani pelatihan menjahit secara intensif. Bahkan menurutnya juga, ke-10 orang lainnya itu kini telah siap untuk memproduksi kain majun yang akan digunakan oleh pihak perusahaan. "Syukur Alhamdulillah dengan keterampilan menjahit ini, nasib saya saat ini sangat berubah dengan dratis. Ya apalagi sekarang, saya lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan," tambahnya.(*)
Baca Juga:
1 komentar
  1. konveksi cikampek
    24 Jan 2024, 22.39.00
    program yang bagus patut di dukung, bagaimana kabarnya semoga di lanjutkan mengurangi pengangguran
Tutup Iklan