Pemerintah jangan hanya melihat banjir satu titik saja melainkan harus secara obyektif,terlebih musibah banjir sekarang jauh lebih parah dibandingkan tahun 2010, Ungkap Usman, seorang warga di Perum Purwasari Regency Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari ,Kabupaten Karawang.
Foto : Milik BPBD KARAWANG

Usman mengatakan, banjir disini (Purwasari,red) memang yang kali kedua di Februari dan Alhamdullah ketinggian air hanya 30 centimeter. Tapi besar dan kecilnya untuk terdampak banjir sama saja seperti ditempat lainnya, minimal seperti yang kami lakukan hari ini,Minggu,(21/2/2021),pasca banjir balik ke rumah dan bersih-bersih ,ungkapnya

Foto : MILIK BPBD KARAWANG

Tidak jauh peristiwa banjir dengan di Karangligar dan Bintang Alam atau tempat lainnya, untuk penyebabnya adalah akibat meluap sungai dan disini sumbernya dari luapan sungai Karang Gelam yang ditambah curah hujan yang tinggi, tandas Usman, membanding-bandingkan peristiwa banjir yang terjadi di Karawang.

Untuk itu, saya secara pribadi juga mohon untuk bantuan banjir berupa sembako atau apa saja yang layak diterima terdampak banjir itu harus merata disemua titik banjir,Ucap Usman.

Kemudian katanya, "Saya pastikan juga semua orang punya perut dan kebutuhan selain kerugian terdampak banjir," tandasnya.

Dan bilamana ada pihak dari luar yang meninjau lokasi atau memberikan bantuan banjir seharus jangan terfokus satu titik tapi semsetinya dibawa ke lokasi lain juga,dan tebar dengan secara adil dan bijaksana. Karena kami yang terdampak banjir dan berada di pedesaan juga masih rakyat Karawang , tandas Usman.

Ucap dan keluhan serupa juga disampaikan oleh sejumlah warga di Kecamatan Rengasdengklok dan kecamatan lainnya.
Foto : Milik BPBD Karawang

Bahkan ada yang mengungkapan diantara mereka secara gamblang  dengan menyebutkan," banjir bukan hanya terjadi perkotaan tapi di pedesaan juga malah lebih parah namun sayang kurang terpublis media masa atau, juga mungkin kurang terlaporkan pihak desa dan kecamatan ke kabupaten.***r-ts