Nur Yasin mengingatkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan mitigasi dini, testing, tracing dan treatment secara akurat dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Foto Ilustrasi saja

Selain itu, Nur Yasin menegaskan, pemerintah juga harus lebih tegas dan disiplin terutama dalam mencegah potensi masuknya mutasi virus Corona B117 ke wilayah Tanah Air.

Demikian ditekankan Nur Yasin dalam keterangan persnya usai menghadiri diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema: “Covid-19 Bermutasi, Seberapa Ampuh Vaksinasi?” di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Turut hadir sebagai narasumber secara virtual, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dan Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono.


“Kemenkes wajib segera melakukan mitigasi dini yakni melalui testing, tracing dan treatment secara akurat terkait penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah harus lebih tegas dan disiplin dalam mencegah potensi masuknya mutasi virus corona B117 ke Indonesia. Sehingga kejadian lemahnya pencegahan masuknya Covid-19 seperti di awal 2020 yang lalu tidak terulang kembali," ujar Nur Yasin.


Selain itu, politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) tersebut mengusulkan pemerintah harus segera mempercepat pembuatan vaksin dalam negeri antara lain seperti Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara. Terlebih, tutur Nur Yasin, pasca ditundanya vaksin AstraZeneca yang merupakan salah satu jenis vaksin untuk program vaksinasi,

“Saya menilai, pemerintah harus mempercepat pembuatan vaksin dalam negeri, di antaranya Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara. Segera melakukan penelitian lanjutan untuk membuat vaksin-vaksin, khususnya untuk varian-varian baru dari mutasi Covid-19," tegas legislator dapil Jawa Timur IV itu.


Nur Yasin juga mendorong agar proses vaksinasi dipercepat. Terutama, untuk kalangan pesantren-pesantren agar segera terbentuk herd immunity di Indonesia. "Saya juga mengimbau kepada masyarakat, baik yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkas Nur Yasin.**rls