Breaking News
---

Harga Satu Kain Batik Tulis Tembus Rp1,5 Juta

Ketua Paguyuban Batik Giriloyo Yogyakarta, Nur Ahmadi mengatakan, satu kain batik tulis sepanjang 2,5 meter dibandrol Rp1,5 juta. Mahalnya selembat batik tulis itu, karena faktor ketelitian dalam membuat motif dan membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya.

Foto : Pembatik di Yogyakarta

"Kami mencoba membuat suatu edukasi pembuatan batik tulis. Setelah mereka paham, oh ternyata proses buatanya butuh waktu lama, butuh satu ketelitian, harganya agak mahal," kata Nur, Senin (2/10/2023).

Nur menegaskan, bahan kain yang digunakan juga bukan katun biasa. Melainkan menggunakan katun unggulan, yakni Katun Primisima.

"Kalau (bahan) butuhnya 2,5 meter panjang, lebar 105 cm, bahan kain katun primisima, motifnya butuh waktu satu bulan. Belum lagi kalau ada detail yang rumit, itu bisa lebih dari satu bulan, makanya, harga rata-rata di atas Rp1,5 juta," ucap Nur.

Selain batik tulis, Nur mengaku, Paguyuban Batik Giriloyo juga mengembangkan batik kontemporer. Yaitu, batik yang motif dan bahannya mengikuti era zaman sekarang.

"Kita juga mengembangkan batik yang ada kontemporernya. Jadi motifnya yang disukai anak-anak sekarang," ujar Nur.

Paguyuban Batik Giriloyo Yogyakarta mengaku, bisa memproduksi 50-60 lembar batik tulis dalam sebulan. Jumlah produksi tersebut tidak terlalu banyak, karena pengerjaan motif batik tulis membutuhkan waktu lama.

"Produksinya tidak sesuai dengan jumlah pengerajinnya, dalam produksi kainnya bisa sampai 1-3 bulan pengerjaannya. Ya kurang lebih dalam satu bulan mininal 50-60 lembar kain yang disiapkan di galeri," kata Ketua Paguyuban Batik Giriloyo Yogyakarta, Nur Ahmadi

Ia mengatakan, budaya dan tradisi batik tulis yang sudah ada ratusan tahun ini musti dijaga dan dilestarikan. Jika tidak dilestarikan, batik tulis legendaris itu dipastikan akan punah.

"Harapan kami, yang ada di Jogja, batik ini sudah jadi warisa budaya harus dibesarkan bersama. Jika tidak dilestarikan, mungkin 30 tahun yang akan datang akan hilang," ucap Nur.

Kemudian, Nur berharap, masyarakat harus dapat memahami mengapa harga batik tulis sangat mahal. Karena proses pembuatannya, membutuhkan waktu berbulan-bulan dalam pembuatan motifnya.

"Tentunya, agar masyarakat paham, memang batik mahal, mereka tanpa berpikir bahwa prosesnya (lama). Proses batik tulis itu membutuhkan proses yang sangat lama, rumit," ujar Nur.

Nur Ahmadi kembali mengatakan , regenerasi adalah cara ampuh melestarikan batik di Indonesia. Terlebih, di Giriloyo sudah terkenal akan kualitas batik tulis yang dimilikinya.

"Kami selaku pengelola, regenerasi adalah cara untuk melestarikan budaya tradisi yang ada di tempat kami. Fokus, batik tulis di Giriloyo, karena brand kami adalah batik tulis," kata Nur .

Batik tulis yang ada di Giriloyo, kata Nur, murni 100 persen dilakukan oleh tangan-tangan ahli. Jumlah pebatik di Giriloyo saat ini mencapai sekitar 640 orang.

"Untuk pemasaran kami, fokus di desa wisata. Kami membuat galeri di desa wisata, mereka hadir di tempat kami," ucap Nur.

Nur berharap, masyarakat harus dapat memahami mengapa harga batik tulis sangat mahal. Karena proses pembuatannya, membutuhkan waktu berbulan-bulan dalam pembuatan motifnya.

"Tentunya, agar masyarakat paham, memang batik mahal, mereka tanpa berpikir bahwa prosesnya (lama). Proses batik tulis itu membutuhkan proses yang sangat lama, rumit," ujar Nur.(*)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan