Rabu, 20 Agustus 2025
Karawang 29oC

Progres Capai 53 Persen, Bendung Cimoyan Bakal Perkuat Sektor Pertanian Pandeglang

Pembangunan Bendung Daerah Irigasi Cimoyan yang berada di Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten, sudah setengah jalan. Saat ini progres konstruksi bendung senilai Rp15 miliar itu sudah mencapai 53 persen.

Pembangunan Bendung Daerah Irigasi Cimoyan yang berada di Desa Ciherang,

PPK Irigasi dan Rawa I pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), Bima Ragil Saputra mengatakan, pembangunan Bendung Cimoyan ditargetkan selesai pada Desember 2023 mendatang. Adapun proses pengerjaannya sudah dimulai sejak Maret 2023 lalu.

Baca juga:

“Rencana pembangunan ini telah diidentifikasi dalam Feasibility Study (FS) on The Urgent Rehabilitation of Strategic Irrigation Project (URSIP) untuk Wilayah Barat Indonesia pada tahun 2012,” kata dia, Senin (2/10/2023).

Menurut Bima, pada tahun anggaran 2023, kegiatan yang dilakukan baru pembangunan Bendung Cimoyan lalu dilanjutkan pembangunan jaringan irigasi pada tahun anggaran yang akan datang.

“Peningkatan sistem irigasi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan layanan irigasi dan potensi pertanian di Kabupaten Pandeglang, yang juga dikenal sebagai lumbung padi Provinsi Banten,” ucapnya.

Areal Daerah Irigasi Bendung Cimoyan mencakup 11 desa di 3 kecamatan, meliputi Kecamatan Patia, Picung, dan Sindangresmi dengan total luas area mencapai 963 hektare.

Kebutuhan lahan untuk areal Bendung Cimoyan sebesar 3.61 hektare dari total 48,46 hektare jaringan irigasi,” ujar dia.

Berita awal, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) Kementerian PUPR melakukan pengisian awal waduk (impounding) pada Bendungan Karian yang terletak di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten pada Jumat, 29 September 2023.

Pengisian awal waduk Bendungan Karian yang saat ini akan dilaksanakan, ditandai dengan penutupan pintu pengelak/Inlet sebagai langkah awal mulai digenanginya Bendungan Karian untuk menjadi waduk.

Pengisian awal itu secara simbolis dilakukan oleh Kasubdit Wilayah II Bendungan Diektorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Medya Ramadhan, Kepala BBWSC3, dan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.

Kasubdit Wilayah II Bendungan Diektorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Medya Ramadhan menjelaskan, Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung program NawaCita Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air nasional.

"Pembangunan Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah diinisiasi sejak tahun 1985 melalui Studi Kelayakan Pembangunan Bendungan Karian oleh JICA, kemudian dilakukan Review Design pada tahun 2015 dan mulai dilaksanakan pekerjaan konstruksinya pada Oktober 2015," ujarnya.

Memiliki kapasitas tampungan sebesar 314,7 juta m3 dan luas daerah genangan waduk sebesar 2.143,6 hektare, Bendungan Karian menjadi bendungan dengan kapasitas tampungan terbesar ketiga se-Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede. Dengan potensi sumber daya air yang begitu besar, Bendungan Karian menjadi bendungan multi manfaat.

"Diantaranya sebagai penyediaan air baku sebesar 9,1 m3/detik dengan daerah layanan Kota Rangkasbitung, Maja, Tigaraksa, Parung Panjang, Serpong, dan DKI Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS) (melalui intake site Ciuyah); memberi suplesi ke Daerah Irigasi Ciujung seluas 22.000 haktare; mengurangi potensi banjir sebesar 657.50 m3/detik untuk daerah hilir; potensi Pariwisata Air dan Wisata Agro Ekonomi di Kabupaten Lebak; serta Potensi Pembangkit Energi Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) sebesar 1,8 Megawatt," ucap dia.

Kepala BBWSC3, I Ketut Jayada menerangkan, pembangunan Bandungan Karian membebaskan lahan seluas 2.226,44 hektare. Terhitung sejak tahun 2021 hingga 2023, BBWSC3 telah merelokasi 38 bangunan fasilitas umum, dengan rencana tambahan untuk relokasi 7 bangunan fasilitas umum lain nya pada tahun 2024. 

"Setelah pelaksanaan seremonial pengisian awal waduk ini proses pembangunan Bendungan Karian yang menyisakan pekerjaan Landscape dan Terowongan Ciuyah akan terus dioptimalkan, sehingga segala rencana pemanfaatan Bendungan Karian dapat segera dirasakan oleh masyarakat Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Lebak," katanya.

Dibutuhkan waktu sekitar delapan bulan agar proses pengisian air di Bendungan Karian terisi penuh. Artinya, pemanfaatan Bendungan Karian baru bisa dioptimalkan sekitar bulan Mei 2024.

"Harapannya adalah Bendungan Karian tidak hanya menjadi ikon baru bagi Kabupaten Lebak, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan wilayah ini," ujar Ketut.

Sementara Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengungkapkan, kehadiran Bendungan Karian diharapkan dapat didorong pemanfaatannya sehingga bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat. 

"Karena berdirinya Bendungan Karian akan menjadi daya ungkit peningkatan ekonomi khususnya di klaster pariwisata, tidak cuma bagi masyarakat namun juga bagi Pemerintah Daerah," ujarnya.(*)



Hide Ads Show Ads