Kopilot Tewas, Pilot Smart Air Ditemukan Selamat
Pilot Smart Air bernama M Yusuf (29) berhasil selamat, dari insiden kecelakaan pesawat jatuh di Kalimantan Utara. Sedangkan, kopilot Deni S (27) meregang nyawa, akibat insiden kelam, pada Jumat (8/3/2024) lalu.
Kedua korban pesawat jatuh tersebut, berhasil dievakuasi Tim SAR menggunakan Heli Caracal. Para korban tiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan sekitar pukul 17.23 WITA, Minggu (10/3/2024).
"Kami sudah mengerahkan Tim SAR gabungan untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin. Kita lakukan deteksi identifikasi koordinat, hari kedua siapkan tim masuk ke sana lokasi," kata Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo dalam keterangan persnya, dikutip Senin (11/3/2024).
Bambang menjelaskan, konsep awalnya Heli Bell yang membawa tim SAR untuk digeser mendekat lokasi jatuhnya pesawat Smart Air. Kumudian, Tim SAR menyiapakan satu pesawat Caracal dan Boeing 737 untuk memastikan kondisi cuaca di sekitar pesawat jatuh.
Bambang mengaku, pilot yang selamat langsung dievakuasi menggunakan ambulans setiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan. Pilot dalam kondisi hidup itu, langsung dilarikan ke RSUD dr.H.Jusuf SK.
"Nanti dari tim medis menilai apakah ditangani di Tarakan atau ke rumah sakit yang mampu menangani. Pilot saat ini di RSUD Jusuf SK," ucap Bambang.
Diketahui, pesawat milik Smart Aviation dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/3/2024). Pesawat tersebut teebang menuju Binuang, Krayan, Nunukan.
Pesawat perintis itu membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kilogram. Item tersebut diantaranya gula sebanyak 25 kilogram, pasta gigi, kopi dan permen.
Meski kabar hilangnya kontak terjadi pada 8 Maret lalu. Namun penemuan lokasi jatuhnya pesawat baru diumumkan pada Minggu 10 Maret 2024.