Breaking News
---

Monumen Rawagede= Tragedi Kelabu Rawagede




Karawang,PELITA.–



Monumen Rawagede di dirikan dengan tujuan dan maksud,agar bangsa ini mengetahui bahwa ,di tempat inilah telah terjadi peristiwa Pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh serdadu Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 silam .Monumen tersebut terletak di kecamatan Rawamerta Karawang.

Peristiwa tersebut berawal dari pencarian Lukas Kustariyo. yang saat itu beliau menjabat sebagai Komandan Divisi Siliwangi. lukas merupakan target utama Belanda untuk di tangkap dan dibunuh kala itu.lalu, menurut mata-mata belanda pada waktu itu,sang buronan belanda alias Lukas sedang berada di Kampung Rawagede.

Lukas Kustariyo mengakui, memang sehari sebelum terjadi penyerbuan tentara Belanda di Rawagede ia sempat singgah & bermalam di daerah ini,demikian menurut narasumber mengatakan kala itu. lalu katanya,Tetapi bukan di Rawagedenya lukas berada melainkan dia berada di Desa Pasirawi yang merupakan tetangga Desa Rawagede.

Selanjutnya.Tentara Belanda yang tidak menemukan Lukas Kustariyo,akhirya serdaddu belanda mengumpulkan semua lelaki yang ada di desa Rawagede tersebut. Mereka kemudian dibantai dengan sadis tanpa ada perlawanan yang berarti.

waktu terus berlalu,untuk mengenang pengorbanan masyarakat Rawagede dalam peristiwa Pembantaian tersebut, dengan makam-makam para korban yang sebelumnya dikuburkan secara berserakan dimana-mana.Maka sejak 10 November 1951 dipindahkan dan dikumpulkan seta di semayamkan dalam satu lokasi yang kemudian tempta itu di namankan Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede.

Peresmian Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede saat itu dilakukan oleh Mu"min seorang Residen Purwakarta dan Bupadi Karawang semasa R. Tohir Mangkudijoyo (1950-1959) yang disaksikan oleh aparat militer dan sipil serta tokoh agama, masyarakat dean sekitarnya.

Di lokasi monumen tercatatat jumlah korban tindakan Militer Belanda sebanyak 431 orang, korban peristiwa 1 Januari sampai dengan 4 Oktober 1948 sebanyak 35 orang dan korban 1 Juli sampai dengan Nov 1950 sebanyak 17 orang.Tetapi dari total korban secara keseluruhan sebanyak 483 orang tersebut, hanya 181 kerangka jenazah yang berhasil diketemukan dan dimakamkan. Sisanya ada yng dimakamkan di kebun penduduk sekitar dan hanyut hilang di ‘Walungan” atau sungai Rawagede.

Kemudian.atas prakarsa dari Pangdam III/Siliwangi saat itu Mayjen Tayo Tarmadi, di gerbang Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede tersebut dibangunkanlah Monumen.
Peresmian Monumen Rawagede dilakukan lagi oleh KSAD Jendral TNI R. Hartono pada tanggal 12 Juli 1996.

Di Lokasi monumen Rawagede selain memiliki plaza tempat upacara, Monumen Rawagede merupakan titik utama dari keseluruhan Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede juga dilengkapi dengan 17 anak tangga, 4 buah pyramid dengan tinggi masing-masing 5 meter yang melambangkan Hari Proklamasai RI yaitu 17 Agustus 1945.seterusnya pada bagian bawah & belakang dari Monumen Rawagede tersebut terdapat relief yang menggambarkan perjuangan rakyat Karawang, khususnya rakyat Rawagede pada saat mempertaruhkan nyawa mereka demi tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia.

Dan sampai saat ini, Monumen Rawagede masih kokoh berdiri dengan segala aktifitasnya yang berlangsung.namun sayang hasil investigasi yang dilakukan oleh PELITA dan menurut beberapa sumber yang di dapati, bahwa keberadaan Monumen Rawangede kurang tersosialisasikan oleh pihak -piha terkait ke khalayak Umum.

lalu ,bagimanakah nasib-nasib dari keluarga para dari pejuang Rawagede kini?.....
Mari bersama untuk berupaya tidak bersikap Jas Merah....
Mari bersama kita berikan penghormatan dan penghargaan bagi para kelurga korban yang ada.minimal untuk meringankan beban bagi mereka yang membutuhkannya./Agus Kusmawan tea.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan