Breaking News
---

Komisi IV DPR RI Dorong Kampung Nelayan Maju di Kabupaten Cirebon

DPR RI bersama KementerianKelautan dan Perikanan RI melakukan pendampingan perlindungan dan pemberdayaan program (Bakti Nelayan) di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. 

Foto : Nelayan

"Tujuannya memetakan permasalahan di wilayah perikanan tangkap dari mulai alat tangkap, bantuan nelayan terkait permodalan dan lainnya," kata Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, Senin (25/9/2023).

Ia berharap setelah kunjungan ini, permasalahan yang dihadapi nelayan Kabupaten Cirebon khususnya diwilayah Mundu dan sekitarnya dapat terinventarisir untuk rencana kegiatan program di tahun 2024 mendatang.

Menurutnya, sentra-sentra perkampungan di pesisir banyak yang kumuh dari sisi sanitiasi, penyediaan air bersih, jalannya dan juga beberapa fasilitas usaha di perikanan. 


Kampung Nelayan Maju ini tujuannya membantu wilayah itu berbasis desa, misalnya membangun dari jalan, sanitasi, pengadaan air bersih dan sebagainya dalam rangka menciptakan sebuah kampung yang asri yang bisa memenuhi kelayakan hidup warga di kampung tersebut terutama nelayan.

"Kondisi perkampungan nelayan di Kabupaten Cirebon masih butuh perhatian makanya saat saya mendorong satu program Kampung Nelayan Maju, semuanya minta. Cuma karena satu anggota Komisi IV DPR RI hanya membawa satu ya udah nanti giliran dan kita dorong untuk bisa tambah anggarannya kedepan," kata Ono.   

Sementara Wakil  Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengapresiasi terhadap bantuan program dari pemerintah pusat untuk nelayan karena Kabupaten Cirebon masih menghadapi kemiskinan ektrem yang tinggi.

Dengan adanya program dari pemerintah pusat khususnya Komisi   IV DPR RI, Wahyu mengharapkan bisa mengurai permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting. 

"Kenapa saya sampaikan masih tinggi ini diantaranya para nelayan karena berkaitan dengan stunting yang tadi disampaikan pak Ono program-program terkait sanitasi, kemudian juga jambanisasi. Jumlah daripada kemiskinan ekstrem ini ada 81 ribu lebih atau 3,7 persen, begitupun stunting kita masih tinggi juga," kata Ayu.   (*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan